Minggu, 31 Juli 2016

Panglima TNI : TNI Akan Usut Dugaan Mobil Dinas Jenderal Kirim Narkoba Freddy Budiman


MANIS77 - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan akan menelusuri pengakuan terpidana mati, Freddy Budiman, kepada koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, soal dugaan penggunaan mobil dinas jenderal bintang dua untuk mengirim narkoba. “Ya dicek saja nanti kebenarannya. Kalau itu, pasti kami proses,” ujar Jenderal Gatot kepada pers, usai menghadiri acara perayaan 40 tahun pernikahan SBY dan Ani di Jakarta, Sabtu (30/7/2016) kemarin.

Meski akan menelusuri dugaan itu, Jenderal bintang empat ini mengaku tak akan mengklarifikasi informasi itu kepada Haris yang menjadi Koordinator Kontras. Pada bagian lain, Haris juga menyebut ada keterlibatan oknum Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri. Hanya saja, Haris belum menjelaskan masa waktu dugaan penggunaan mobil dinas tentara tersebut. Pernyataan Haris mendapat reaksi, pasca eksekusi mati Freddy Budiman, gembong narkoba.

Karena itu, Kepala Divisi Humas Mebes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pihak Polri telah mengagendakan pertemuan dengan Koordinator Kontras, Haris Azhar, terkait pernyataannya tentang Freddy Budiman, terpidana mati narkotika yang sudah dieksekusi mati di Nusakmbangan, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7/2016) lalu. Bukan itu saja, Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi juga berkomentar bahwa BNN akan menindak tegas jika ada oknum anggotanya terlibat dalam bisnis narkoba Freddy.

 Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengemukakan hukuman berat harus dikenakan terhadap oknum yang membekingi pengiriman narkoba. Hal ini dikemukakannya menanggapi testimoni Koordinator Kontras, Haris Azhar, yang menyebut adanya oknum Jenderal TNI bintang II yang membantu terpidana mati Freddy Budiman saat mengirimkan narkoba dari Medan ke Jakarta. “Kalau sungguh terjadi, harus keras tindakannya,” ujar Moeldoko.(Poskota)

Dengan Batu, Wanita ini Gagal Pencurian di Tetangganya
Cerita Cinta Anggita Sari dengan Freddy Budiman di LP
Narapidana ini Ogah Keluar Penjara, Ini Alasannya...




Sabtu, 30 Juli 2016

Haris Azhar : Saya Bertanggung Jawab Penuh Atas Tulisan 'Cerita Busuk Dari Seorang Bandit'.


MANIS77 - Sejumlah pihak meminta Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, membuktikan tulisannya yang berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit'. Namun, Haris mengaku tak punya kewajiban untuk melakukannya. "Kalau saya dibebankan, saya tidak disupport fasilitas negara untuk pembuktian.

Ada petunjuk lain yang bisa dikembangkan. Ada banyak nama, ada penggambaran tempat, itu menunjukkan informasi-informasi tambahan," kata Haris di kantor Kontras, Senin, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Juli 2016. Namun, Haris menegaskan bertanggung jawab penuh atas apa yang ia tulis tersebut. "Saya sengaja pakai metode viral dan sudah diposting di web Kontras. Itu resmi dan saya tanggung jawab penuh atas tulisan tersebut," tegasnya. Haris mengaku baru menulis tulisan yang kini menjadi kontroversi pada Senin, 24 Juli 2016.

Namun, data dari tulisan itu dia dapat pada 2014 silam. Saat itu, ia diajak seorang rohaniawan bernama suster Yani ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dan akhirnya sempat berbincang dengan beberapa terpidana mati, yang salah satunya adalah terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman yang baru saja menjalani eksekusi mati jilid III.

"Tulisan tersebut, saya bikin, baru pada hari Senin berapa hari yang lalu awal minggu ini. Tapi tulisan tersebut, saya susun dengan data yang saya dapati pada tahun 2014 di tengah masa kampanye Pemilihan Presiden (Joko Widodo)," tuturnya. Sebelumnya diberitakan, Freddy menjadi satu dari empat terpidana mati kasus narkoba yang dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan dini hari tadi.

Freddy, menjadi satu-satunua warga negara Indonesia yang dieksekusi mati tahap III. Namun, jelang detik-detik eksekusi, Haris memposting tulisan yang mengejutkan publik di Tanah Air. Tulisan itu dimuat di akun resmi Facebook maupun Twitter Kontras. Kesaksian itu berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit'.(Viva)

Sederetan Model Yang Pernah Dikencani Freddy Budiman
DJ Soda Bakal Bikin Kejutan di Pantai Karnaval Ancol
US Navy Beri Gelar 'Pokemon Master' Bagi Prajurit Baru 




Kamis, 28 Juli 2016

Pria ini Melapor Jadi Korban Perampokan, Malah Ditangkap Polisi


MANIS77 - Kebodohan yang dilakukan Rudi Hartono (29), warga Jalan Tegal Binagun Lorong Karang Anyar, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, Palembang ini, berbuah petaka. Sebab, lantaran tak mampu membayar angsuran kredit sepeda motornya, tersangka nekat membuat laporan palsu ke Mapolsek Mariana dengan mengaku menjadi korban perampokan, agar terhindar dari kejaran dept collector.

Kapolsek Mariana AKP Nazirudin menerangkan, penangkapan terhadap tersangka dilakukan setelah pihaknya menemukan bukti-bukti adanya kejanggalan dari laporan yang dibuat tersangka. Dimana sebelum membuat laporan palsu itu, tersangka lebih dahulu membuat skenario jika dirinya sudah menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh dua pemuda bersenjata tajam saat melintas di Dusun Talang Bali, Desa Sungai Rebo, Kabupaten Banyuasin, pada Rabu 20 juli 2016 lalu.

Saat semua skenario itu dirasakannya aman, akhirnya pada Jumat 22 Juli 2016, tersangka membuat laporan ke Polsek Mariana. "Dari laporan tersangka itulah kita langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang disebutkan tersangka. Kita lakukan penyelidikan di sana," ungkap Kapolsek. Rupanya, kata Kapolsek, dari hasil penyelidikan itu terungkap jika laporan yang dibuat tersangka ternyata palsu. "TKP yang disebutkan tersangka merupakan pemukiman yang ramai.

Dari situlah timbul kejanggalan, apalagi menurut keterangan warga setempat tidak ada kejadian perampokan itu," terangnya. Mendapati kejanggalan itu, Polisi akhirnya menginterogasi tersangka secara intensif. Setelah dicecar sejumlah pertanyaan, akhirnya tersangka mengaku jika laporan yqng dibuatnya itu palsu. "Sebelum membuat laporan palsu itu, sepeda motor itu dijualnya ke seseorang berinisial L yang tidak jelas keberadaannya seharga Rp2,8 juta.

Namun setelah dilakukan penelusuran, sepeda motor itu kita temukan di kediaman salah seorang temannya," jelasnya. Dikatakan Kapolsek, tersangka kini masih menjalani pemeriksaan pihaknya. "Barang bukti yang kita amankan berupa laporan palsu, Bukti Berita Acara (BAP) dan sepeda motor BG 6531 AAL milik tersangka. Tersangka diancam dengan pasal 242 tentang keterangan palsu dengan ancaman 7 tahun penjara," tukasnya.

Sementara itu, tersangka Rudi mengaku aksi nekat itu dilakukannya lantaran terlilit hutang kepada tetangganya. Atas dasar itulah tersangka nekat membuat keterangan palsu di Mapolsek Mariana dengan harapan akan mendapatkan uang asuransi dari leasing. "Kredit motor itu masih 1,5 tahun lagi. Sudah tidak bisa bayar lagi. Makanya saya lakukan itu. Motornya saya jual, uangnya untuk bayar utang dan biaya hidup sehari-hari," pungkas pemuda pengangguran ini.(Sindo)

Losmen Dirazia, Mahasiswi, PNS dan Kepala Desa di Ciduk
Beyonce Dominasi Nominasi MTV Video Music Awards
Petugas Imigrasi Menulis 'Fu*k You' Dipaspor Turis 




Rabu, 27 Juli 2016

Polisi Menendang Pengendara Hingga Tewas, Ribuan Warga Mengamuk


MANIS77 - Warga dari dari Nagari Muaro, Padang Laweh, Padang Laweh Selatan, dan Tanjung Ampalu, mengamuk dengan melempari Mapolres Sijunjung, Sumatera Barat, dengan batu akibat saat razia yang dilakukan berakibat satu pengendara tewas. Menurut Hasbi Hanif, salah satu warga yang ikut demo mereka berkumpul di depan markas Polisi Sijunjung sekitar pukul 14.00 WIB. Ribuan orang mengamuk dan melempari kantor Kepolisian Resor Sijunjung, akibatnya beberapa bagian mengalami kerusakan.

"Ada sekitar 1.500 masa dari lima nagari yang menyerbu Polres," ujarnya, Selasa (26/7/2016). Hasbi mengatakan, kemarahan massa terjadi karena ada salah seorang warga Nagari Muaro diduga ditendang anggota Polres saat razia Senin malam kemarin. Warga tersebut dikabarkan meninggal dunia. Warga Nagari Muaro menuntut Polres Sijunjung bertanggung jawab atas peristiwa itu. Apalagi sebelumnya polisi sering melakukan razia malam hari tanpa aturan yang jelas.

"Ini puncaknya. Razia diduga menyebabkan warga meninggal dunia. Polres harus bertanggung jawab," ujarnya. Namun, akhirnya warga mundur karena polisi melepaskan tembakan peringatan puluhan kali dan menyemprotkan gas air mata. Akibatnya, beberapa warga terluka. "Kami mundur dan berkumpul di beberapa titik. Kini warga menyerang pos-pos polisi di persimpangan," ujarnya. Menurut laporan warga yang meninggal itu bernama Alan Wahyudi (15) warga Kecamatan Sijunjung.

Wakapolda Sumatera Barat Konbes Pol Nur Afiah membantah adanya anggota Polres menendang saat razia, ia mengatakan bahwa saat razia korban ini kabur karena tidak memakai helm, kemudian petugas mengejar karena takut dia menabrak pembatas jalan. “Tadi malam razia helm, salah satu warga enggak pake helm kemudian dikejar, pelaku ini ngebut jatuh nabrak trotar. Bukan ditendang, tapi dikejar karena dia ngebut ketakutan tabrak trotar jatuh, gimana cara nendang sedang mengebut,” jelasnya.(Okezone)

Jackie Chan Dibekuk Polisi Bersama Komplotannya 
Nyanyikan Lagu kebangsaan, Sunny Leone Dilaporkan 
Ada Tunas Jambu Tumbuh Dari Balik Gigi Pria Ini






Senin, 25 Juli 2016

Pengungsi Gunung Sinabung Menolak Relokasi dan Siap Perang


MANIS77 - Mengantisipasi kemungkinan akan terjadi perang antar warga yang menolak rencana relokasi pengungsi letusan gunung Sinabung, puluhan personel polisi dari Polres Karo dan prajurit TNI dari Kodim 0205/TK hadir di antara ratusan orang-orang Desa Budaya Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Jumat (22/7).

“Kami mengibarkan bendera merah di sini untuk bersiap-siap mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, meski harus terjadi konflik sekalipun,” tegas warga Budaya Lingga yang berkumpul di lokasi yang rencananya dijadikan sebagai lahan relokasi mandiri tahap kedua. Warga Budaya Lingga menolak rencana relokasi pengungsi dengan dalih mempertahankan jalan desa yang menjadi batas lahan tersebut.

Jalan yang diperkirakan sepanjang 200 meter itu dipagari dengan potongan bambu dan dipasangi kawat berduri. Menurut warga, jalan itu merupakan jalan tembus ke desa mereka dan sudah ada sejak puluhan tahun lalu. “Jalan ini dulu pertama kali menjadi akses masuk menuju desa kami. Ini milik warga desa, makanya kami pagari. Ini akan tetap kami pertahankan,” seru warga di lokasi.

Mereka meminta agar pihak berwenang segera memproses persoalan tanah itu sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. “Silahkan diproses dengan benar. Apakah mereka mempunyai alas hak tanah yang sah. Jika ada silahkan ditunjukkan, maka kami semua akan mundur,” cetus warga. Warga juga meminta agar sejumlah alat-alat berat yang digunakan untuk meratakan tanah di lahan tersebut dihentikan pengoperasiannya.

Permintaan itu, kata mereka, guna mengantisipasi terjadinya amarah warga yang masih bersikukuh menolak rencana relokasi itu. Sebelumnya, Kamis (21/7), warga Desa Budaya Lingga juga nyaris terlibat bentrok dengan Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM) saat dilakukan verifikasi data lahan di lokasi yang sama. Menurut keterangan Kepala TPRM, Thoib Subhanto sebelumnya, ini merupakan lanjutan verifikasi bagi masyarakat Desa Guru Kinayan.

Dimana, tiga lokasi sudah direncanakan sebagai lahan relokasi diantaranya Simpang Nang Belawan Kecamatan Simpang Empat, Desa Lambar Kecamatan Tiga Panah dan Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat. “Hari ini selain melakukan verifikasi data lahan, kita juga melaksanakan pengisian form untuk melengkapi data bagi masyarakat yang akan di relokasi mandiri. Meski diawali kegagalan di Desa Lingga, hari ini dilanjutkan untuk tiga lokasi lainnya,” jelasnya.(metrosiantar)

Diiming Baju Baru, ABG Diperkosa Pemilik Kontrakan
Calvin Harris & Kim Kardashian Rayakan Ulang Tahun Jlo
Asyik Berburu Pokemon, Tak Sadar Masuk ke Negara Lain 




Sabtu, 23 Juli 2016

Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Berburu Monster Pokemon Go



MANIS77 - Wabah game Pokemon Go kini merambah sampai Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Yang menarik, obyek wisata seperti Pantai Parangtritis, kini jadi tempat berburu monster Pokemon Go. Hal itu diungkapkan Komandan Sar Pantai Parangtritis, Ali Sutanto. Ia mengatakan semenjak game Pokemon Go ‘meledak’ dan banyak diunduh pengguna smartphone, kawasan wisata Parangritis banyak dikunjungi pemburu monster Pokemon Go.


"Ada tempat yang digunakan berburu yaitu sekitar Posko Sar, ikon Pantai Parangtritis dan Tugu Jenderal Besar Sudirman," kata Ali, Sabtu 24 Juli 2016. Para pemburu monster Pokemon Go ini biasanya berburu di saat petang hingga malam hari sehingga saat malam hari di kawasan Pantai Parangtritis juga ramai wisatawan pemburu Pokemon Go. "Kalau siang hari ada namun jumlah sedikit," ungkapnya.


Dari tiga lokasi yang banyak ditemukan monster Pokemon Go tidak ada yang dilarang untuk berburu terkecuali harus masuk ke Posko SAR. "Ya, kalau masuk posko SAR jelas dilarang. Akan mengganggu kerja Tim SAR yang sedang tugas," ujarnya. Henry anggota SAR Pantai Parangtritis mengaku para pemburu Pokemon Go kebanyakan anak-anak muda mulai dari SMP hingga SMA bahkan yang sudah kuliah. "Rata-rata pemburu monster Pokemon Go adalah remaja yang tentunya punya smartphone," ucapnya.


Bagi wisatawan yang hanya berburu Pokemon Go justru tidak menambah kerja anggota SAR karena mereka dipastikan tidak mandi di laut hanya berkeliling di seputaran pantai. "Nah, masalahnya kalau sampai ke bibir pantai berburu monster Pokemon Go. Itu baru masalah bagi anggota SAR," ujarnya.

Hanry tak tahu jenis monster Pokemon Go jenis apa saja yang dapat ditemui oleh gamer di sekitar Pantai Parangtritis. "Saya tidak tahu berapa jumlah monster Pokemon Go dan namanya apa saja. Wong saya tidak unduh aplikasi game Pokemon Go," ujarnya.(Viva)

Karyawan Money Changer Dirampok di Cideng
Selena Gomez Selfie dengan Fans di Grand Indonesia
Tidak Capai Target, Karyawan di Hukum Makan Pare 




Rabu, 20 Juli 2016

Gedung Sekolah Disegel Pemilik Lahan, Puluhan Siswa Terlantar


MANIS77 - Merasa kesal terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang lantaran tak kunjung mendapatkan ganti rugi lahan, Moh Sa'id, warga Desa Pengarengan Kecamatan Pengarengan, melakukan penyegelan terhadap gedung SD Negeri Gulbung IV Kecamatan Pengarengan. Dampak dari penyegelan tersebut, puluhan siswa terpaksa tidak bisa memasuki ruang kelas untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar.

"Terpaksa kami segel karena belum ada penyelesaian yang kongkrit dari pihak Pemerintah Kabupaten Sampang. Padahal sejak Tahun 2013 silam, kami sudah penyampaikan ke pihak sekolah maupun ke Dinas Pendidikan Sampang, namun sampai saat ini belum ada penyelesaian," terang Moh. Sa’id, pemilik lahan saat dikonfirmasi terkait penyegelan tersebut, Kamis (21/7/2016). Tak hanya itu, Moh. Sa'id, juga mengaku pernah mengajukan ganti rugi kepada pemkab.

Sebab, bangunan gedung sekolah tersebut sudah berdiri semenjak Tahun 1975 silam. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang ganti rugi lahan. "Meskipun bangunan sekolah ini mau roboh, tidak boleh direhap, selama kami belum menerima ganti rugi," tegasnya.

Sementara itu, Akhmad Muhtadin, Kepala Sekolah SDN 4 Gulbung mengatakan, penyegelan ini akan disampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang secepatnya. "Sementara ini kami hanya akan membuat laporan atas kejadian penyegalan tersebut. Kemudian, untuk menampung siswa agar tetap bisa belajar kami sudah melakukan komunikasi dengan para wali murid," pungkasnya.

Sekedar diketahui, pasca libur panjang dan cuti bersama Idul Fitri kemarin, aksi penyegelan lahan dan bangunan gedung sekolah di Kabupaten Sampang, sudah terjadi dua kali. Yang pertama SDN Paopae Laok Kecamatan Ketapang dan yang kedua SDN Gulbung IV Kecamatan Pengarengan.(beritajatim)

Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suaminya
Pitbull Bantah Mendukungan Donald Trump
Bersin Sehari 8000 Kali,Tanpa Diketahui Sebabnya




Selasa, 19 Juli 2016

Polda Sulteng Memastikan Teroris Santoso dan Muchtar Tewas


MANIS77 - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah memastikan satu jasad yang tewas dalam penyergapan di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, adalah gembong teroris Santoso. Kepastian ini didapat setelah dilakukan identifikasi luar terhadap jasad tersebut. "Kita sudah selesai identifikasi luar.

Dari ciri-ciri dan tentang DPO ini, kemudian kita lakukan identifikasi luar," kata Kepala Operasi Tinombala 2016, Kombes (Pol) Leo Bona Lubis, di Poso, Selasa 19 Juli 2016. Selain itu, dari pembenaran kerabat juga dapat dipastikan jasad itu adalah Santoso.

Sementara satu jasad lainnya adalah Muchtar, anggota dari kelompok Santoso, bukan Basri yang sebelum diinformasikan tewas. "Untuk sementara dari identifikasi luar dapat disimpulkan dua jenazah adalah Santoso dan DPO atas nama Muchtar," katanya.

Sementara untuk lebih memastikan siapa dua jenazah, Polda Sulteng akan melakukan tes DNA yang akan dikuatkan dengan data pembanding dari keluarga yang bersangkutan. "Kita harus melakukan identifikasi lain, dengan tes DNA. Kita mencoba mendatangkan keluarga,” kata dia.(Viva)

Menghamili Saudaranya, Pemuda Disekap dan Diperas
Gebby Vesta Posting Foto Bugil di Instagram
Pemain "Pokemon Go" Kembali Temukan Mayat



Minggu, 17 Juli 2016

Hujan Tak Berhenti, Muncar Banyuwangi Banjir Lagi


MANIS77 - Hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Kecamatan Muncar Banyuwangi mengakibatkan sejumlah desa terendam banjir.  Air sungai kembali meluap ke permukiman setinggi 50 - 80 centimeter hingga masuk ke rumah warga.

"Mulai tadi malam hujan tidak berhenti sampai sekarang. Banjirnya baru mulai tadi pagi, karena air sungai meluap," kata Romy salah satu warga Dusun Tegalpare, Desa Ringinputih, Muncar, Senin (18/07/2016).

Informasi dari warga, setidaknya terdapat ratusan rumah warga di daerah terendam banjir. Sejumlah warga terlihat keluar rumah lantaran takut banjir kembali meninggi. Sebagian dari mereka juga nampak menguras air yang masuk ke rumah mereka. "Hujannya belum reda, airnya terus masuk ke rumah. Yang penting barang-barang ini kita beresin dulu. Sekitar 200 rumah yang terendam di sini," katanya.

Setidaknya, dari pantauan terdapat tiga desa di Kecamatan Muncar yang kali ini kembali terendam banjir. Di antaranya, Desa Ringingputih, Kedungringin, dan Kedungrejo. Dalam dua bulan terakhir, sudah tiga kali banjir kembali menggenangi desa ini. Penyebabnya, selain volume air yang tinggi, diduga pendangkalan sungai dan bangunan plengsengan yang sempit.(beritajatim)

Tidak Diberi Uang, Remaja Bacok Ayah Kandungnya
Sandra Bullock Dilarang Menikahi Bryan Randall
Datta Phuge "Lelaki Emas" Dihabisi Sekelompok Orang 





Sabtu, 16 Juli 2016

Bio Farma Nyatakan Siap Jika Pemerintah Meminta Vaksin Ulang


MANIS77 - Kasus vaksin palsu masih berlanjut hingga kini. Vaksin itu bahkan disebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek tersebar di 37 titik di sembilan provinsi. PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen vaksin angkat suara. Mereka siap jika pemerintah meminta dilakukan pemberian vaksin ulang.

"Kami akan men-support (mendukung) permintaan pemerintah, termasuk untuk pemberian vaksin ulang," ujar Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan di Kantor PT Bio Farma, Kota Bandung, Jumat (15/7/2016). Meski begitu, sejauh ini belum ada permintaan resmi dari pemerintah kepada Bio Farma terkait pemberian vaksin ulang. Bio Farma dalam posisi menunggu.

"Sampai saat ini belum (ada permintaan pemberian vaksin ulang dari pemerintah). Tapi kami siap jika diminta," ungkapnya. Sebagai produsen, Rustan melanjutkan Bio Farma mendahulukan kepentingan nasional. Sehingga vaksin yang diproduksi Bio Farma diprioritaskan peruntukkannya untuk penggunaan di dalam negeri. Bio Farma ogah mengorbankan kebutuhan dalam negeri demi memenuhi pangsa pasar ekspor.

Itu jadi kewajiban yang dinilai harus dikedepankan. "Prioritas kami adalah untuk memenuhi program imunisasi nasional dalam negeri dulu, baru ekspor," jelas Rustan. Sementara untuk vaksin yang disalurkan ke tempat layanan kesehatan milik pemerintah, dia menegaskan vaksin yang diproduksi Bio Farma adalah asli. Sebab proses produksi hingga distribusi sudah terjaga secara ketat. Tidak ada celah bagi vaksin palsu untuk disalurkan bersama produk Bio Farma.(Sindo)

Kuwait Tetapkan Upah Minimum PRT Rp 2,6 Juta 
Kendall Jenner Perankan Aphrodite, Dewi Yunani 
Seorang Gadis SMA Mempersunting Kakek 63 Tahun







Rabu, 13 Juli 2016

Bupati Simalungun Gratiskan Biaya Masuk Gerbang Danau Toba


MANIS77 - Terhitung 12 Juli 2012, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun akan retribusi masuk melalui pintu gerbang Danau Toba, Parapat tidak dipungut biaya (gratis). “Mulai hari ini kita gratiskan,” tegas Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM di pintu gerbang Kota Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Selasa (12/07/2016).

Didampingi sejumlah Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Bupati merubuhkan spanduk kecil di kedua sisi pintu gerbang yang bertuliskan pengenaaan retribusi masuk sesuai peraturan daerah (Perda) dan mengganti dengan tulisan gratis atau bebas retribusi pengunjung. Spanduk pengganti itu diharapkan menjadi payung hukum bagi pengunjung, sehingga terhindar dari praktik pengutipan yang ilegal.


Selain itu, Bupati mengatakan akan menerbitkan Peraturan Bupati atau Perbup sebelum Perda tentang retribusi jasa umum dicabut dengan persetujuan DPRD. “Perda merupakan produk hukum Eksekutif dan Legislatif, jadi (pencabutan) harus dilakukan secara bersama,” kata Bupati. Di kesempatan itu, Bupati atas nama pemerintah kabupaten menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan para pengunjung di Parapat yang dikenai retribusi tidak wajar pada liburan Idul Fitri 1437 H.

Pengunjung dikenai kutipan sampai ratusan ribu rupiah yang ditulis petugas pintu gerbang di selembar tiket, sedangkan sesuai Perda per orang dikenakan bayaran Rp2.500 dan mobil Rp10.000. “Sebelumnya saya minta maaf kepada pengunjung karena ada tulisan membuat tarif sembarangan. Oleh karena itu mulai hari ini saya membuat tindakan tegas bahwa sudah membubarkan semua tarif masuk ke kawasan Danau Toba, artinya bebas tanpa dikenakan biaya,”pungkasnya.(liputanmedan)

Mahasiswi Tinggalkan Bayinya di Rumah Sakit
Calvin Harris dan Nicole Scherzinger Tertangkap Kamera 
23 PNS Ditangkap Polisi Karena Bolos Kerja




Selasa, 12 Juli 2016

Wali Kota Surabaya Ancam Seret Pendatang Baru ke Ranah Hukum


MANIS77 - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, tidak akan main-main untuk membatasi pendatang yang masuk ke Surabaya usai Lebaran. Bahkan, Risma menegaskan tidak segan-segan untuk membawa ke ranah hukum para pendatang yang membuat masalah di Surabaya.

"Saya tidak akan segan membawa ke ranah hukum pendatang yang membuat masalah dan melanggar Perda Kota Surabaya," kata Risma di Surabaya, Selasa, 12 Juli 2016. Menurutnya, jumlah pendatang yang ada di Surabaya sudah terlalu banyak.

Sehingga, hal itu rawan akan menyebabkan pengangguran dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). "Mereka yang tidak punya pekerjaan jelas ini akhirnya menjadi PMKS. Padahal pada bulan ini saja kami sudah pulangkan sebanyak 54 orang," ujar Risma.

Risma berharap, dengan adanya aturan itu maka mereka yang datang ke Surabaya tidak hanya bermodalkan nekat. Melainkan juga harus bermodalkan data diri dan kemampuan yang jelas. "Karena kalau tidak, maka seperti yang saya sebutkan tadi, masih terus akan menjadi PMKS di Kota Surabaya," ujar Risma.(Viva)

Pelanggaran Undang-Undang, Wartawan Ditahan
Foto Panas Politisi PKPI  Beredar di Medsos



Minggu, 10 Juli 2016

Arus Balik, Antrian Panjang Terjadi di Pantura Cirebon


MANIS77 - Kepadatan lalu lintas mulai terlihat di pantura Cirebon. Antrean  terjadi di sejumlah titik. Berdasarkan pantauan, Ahad 10 Juli 2016 antrean pada  arus balik terlihat sejak lepas Kedawung hingga Weru, Kabupaten Cirebon sepanjang lebih kurang 2 kilometer. Antrean terjadi karena  jalan yang sempit tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang tumpah ruah.

Selain itu banyaknya toko-toko kecil yang menjual oleh-oleh khas Cirebon turut memicu terjadinya  antrean yang panjang. Pemudik banyak yang berhenti untuk membeli oleh-oleh saat parkir di bahu jalan. Selepas Weru, kendaraan sudah bisa berjalan dengan lancar kembali. Namun antrean kendaraan kembali terjadi sekitar 1 kilometer menjelang perempatan Palimanan. Penyebabnya karena adanya aktivitas di Pasar Minggu, Palimanan.

Sementara itu dari perempatan Palimanan polisi mematikan lampu lalu lintas. "Kami melakukan pengaturan lalu lintas secara manual," kata Wakapolres Cirebon, Kompol Eka Yekti, saat ditemui di pos Palimanan. Pengaturan lalu lintas secara manual sudah dilakukan sejak Sabtu,9 Juli 2016 lalu. "Jika tidak manual, antrian tidak akan terurai," kata Eka. Eka menambahkansejak Sabtu malam arus lalu lintas sudah sangat ramai.

Ada pengalihan di sejumlah jalur, dari Kedawung dialihkan ke Sumber lalu masuk lagi ke Pantura tepatnya di Palimanan pada sore hari. Kendaraan, terutama motor, tidak bisa dimasukkan ke jalur tengah Pantura Kapetakan-Karangampel, karena di malam hari jalur tersebut rawan tindak kriminalitas. Selanjutnya arus balik, baik di Pantura maupun tol diprediksi mencapai puncaknya hingga Ahad  malam.(Tempo)

Intip Istrinya Mandi, Bapak Tiri Diracuni
Jim Carrey Kecewa Dengan Pemberitaan Media
Digendong Meliputi Banjir, Wartawati Dipecat





Jumat, 08 Juli 2016

Penumpang Bus Arus Balik Mulai Menumpuk di Terminal Ponorogo


MANIS77 - Banyak penumpang yang rela menunggu bus jurusan Surabaya di ruang tunggu, Sabtu (9/7/2016). Bahkan ada penumpang dari Madiun, Trenggalek maupun Pacitan yang sengaja juga menunggu bus jurusan Surabaya dari Ponorogo. Sehingga terjadi penumpukan penumpang. Bus jurusan Surabaya seperti Restu, Jaya, Akas maupun bus lainnya pun ketika datang langsung diserbu penumpang.

Bahkan terkadang isi bus terlihat overload. Dari papan pengumuman terlihat penumpang yang berangkat ke Surabaya hampir mencapai angka 6.000 penumpang untuk hari ini saja. Naik sekitar 100% dari hari biasanya. Diperkirakan puncak arus balik terjadi besok, Minggu (10/7/2016). Kepala UPTD Terminal Seloaji, Guritno, mengatakan, puncak arus balik hari ini dan besok.

"Sabtu dan Minggu merupakan puncak arus balik di Terminal Seloaji," katanya. Dia menuturkan, jika dalam dua hari bus yang ada tidak bisa melayani penumpang yang ada, akan dikeluarkan bus tambahan.  Bus tambahan tersebut dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Ponorogo. Tapi,lanjut dia, biasanya penumpang memilih untuk menunggu bus reguler.

"Kan Damri non AC, jadi pilih reguler yang ber AC," katanya. Sementara itu, capaian penumpang yang hampir 6.000 orang tersebut wajar pada arus balik. Sebab, penumpang dari Madiun, Trenggalek, dan Pacitan memilih mencari bus di Ponorogo. "Kan kalau nyari bus dari Madiun pasti sudah penuh," terangnya.(beritajatim)

Kristen Bell Ternyata Suka Membantu Orang
Pakai Burka, Didenda Rp1,3 Miliar
Raja Arab Saudi Janji Balas Dendam 





Rabu, 06 Juli 2016

Presiden: Selamat Idul Fitri untuk Rakyat Indonesia


MANIS77 - Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Fitri kepada rakyat Indonesia yang merayakan Idul Fitri. Ucapan selamat Idul Fitri disampaikan sesaat shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar.

"Saya ingin mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, minal aidin walfaizin kepada rakyat Indonesia di mana pun berada," kata Presiden yang didampingi Ketua DPD Irman Gusman dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

"Semoga negara kita menjadi lebih baik ke depan dan marilah kita bersama-sama bahu-membahu membangun negara membangun bangsa," tambah Presiden. Presiden mengakui sangat berkesan karena baru pertama kali Lebaran di Padang. "Saya melihat keramahtamahan masyarakat, melihat antusias dari pemudik yang dari rantau. semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik.

Tadi shalat Id bersama dengan seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik. Alhamdulillah," ujar Presiden. Lalu, apa makna Lebaran bagi Presiden Jokowi? "Ya silaturahim dengan keluarga, silaturahim dengan tetangga, silaturahim dengan masyarakat. Ya silaturahim," ujar Presiden tersenyum.(Kompas)

Ini Identitas Bomber Mapolresta Solo
Drake Masih Memendam Cintanya Pada Rihanna
Rumah Imut Ini Harganya Amit Rp6,58 Miliar





Senin, 04 Juli 2016

Selama 12 Jam, 81.443 Kendaraan Telah Lintasi Nagreg


MANIS77 - Sebanyak 81.443 kendaraan melintas ke Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Senin (4/7/2016). Jumlah itu tercatat dari pukul 00.00-12.00 WIB dengan rute dari arah barat ke timur. Berdasarkan data di Posko Nagreg, dominasi kendaraan hingga siang ini adalah sepeda motor dengan jumlah 56.544 unit atau 69%.

Dari jenis angkot, pick up, dan kendaraan pribadi, jumlahnya 23.017 unit atau 28 persen. Sementara sisanya adalah bus besar, bus kecil, elf, truk, dan kontainer. Jumlah kendaraan diprediksi terus bertambah hingga nanti malam. Tapi jumlah keseluruhan belum dipastikan apakah akan melebihi angka kemarin atau tidak yang selama 24 jam mencapai 148.757 kendaraan dengan rute dari barat ke timur.

Sebab, sejumlah pengendara diperkirakan akan menghindari mudik melalui Tol Pejagan-Brebes yang mengalami kemacetan parah. Mereka diprediksi akan beralih ke jalur selatan dengan melalui jalur Nagreg. Pantauan pukul 13.15 WIB, arus lalu lintas di Nagreg terlihat cukup lengang. Kendaraan bisa melaju dengan kecepatan tinggi. Sementara cuaca di lokasi terpantau sangat cerah.(sindo)

Kendall Jenner Beli Rumah di Hollywood Hills
Istri Dijual Rp 5 Juta ke Pria Hidung Belang
Memiliki Kereta Api Menuju ke Surga





Minggu, 03 Juli 2016

Diduga Ada Jalur Khusus, Puluhan Pemudik Mengamuk di Pelabuhan Merak


MANIS77 - Puluhan pemudik yang menggunakan mobil pribadi mengamuk di Dermaga III, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, karena mencurigai oknum petugas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak menyiapkan jalur khusus bagi penumpang yang bersedia membayar lebih mahal.

"Saya curiga jika di sini ada jalur khusus yang disediakan oleh pihak petugas lapangan ASDP, soalnya saya dari semalam mengatri, sudah macet di tol, pas masuk juga, ini ditambah belum masuk-masuk kapal juga," kata Adi, salah satu pemudik yang ikut mengamuk di lokasi kejadian, Sabtu (2/7).  Kekesalan para pemudik ini bertambah karena telah mengantre lebih dari 10 jam lamanya belum juga diberangkatkan ke Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Mereka pun harus berpanas-panasan di Pelabuhan Merak dengan suhu udara mencapai 31 derajat celcius. "Saya antre dari jam tiga pagi, sampai sekarang belum diberangkatkan, malah yang baru datang bisa langsung berangkat dan masuk kapal," kata Rizal, pemudik asal Tangerang Selatan menuju Bandar Lampung.

Petugas pun mengaku akan mengatasi keluhan para penumpang yang menuding bahwa PT ASDP menyiapkan jalur khusus bagi siapa pun yang berani membayar mahal. "Ya sudah nanti kita urus ya, nanti kita panggil," kata Nafri, Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cabang Merak.(beritasatu)

Tertipu Lelaki Bule via Sosmed
Nicolas Cage Ceraikan Alice Kim
Bunuh Semua Yang Berurusan Dengan...