Jumat, 14 Oktober 2016

Alasan Guru Tak Tegur Siswa Merokok Disampingnya Karena Takut Melanggar HAM


MANIS77 - Setelah foto bersama siswanya yang sedang merokok menjadi viral, guru Yayasan SMA Ilham Makassar Ambo (51) memenuhi panggilan Dinas Pendidikan Kota Makassar, di Jalan Hertasning, Jumat (14/10/2016).

Pemanggilan untuk meminta penjelasan atas ulah siswanya, AS (16) yang berfoto tidak senonoh dengan mengangkat kaki dan merokok tepat di sampingnya. Guru Bahasa Indonesia tersebut mengaku tidak menyangka foto tersebut akan menjadi sekisruh ini dan tersebar di dunia maya.

Saat kejadian, Ambo mengaku tak memperhatikan AS merokok, ia hanya menegur AS saat melihat kakinya dinaikkan di meja. Kendati ia sempat mencium bau asap, dan meminta AS mematikan rokoknya.

Ambo mengaku enggan menegur terlalu keras pada siswanya lantaran tidak ingin dianggap melanggar HAM. Guru-guru yang melihat foto itu, ramai-ramai memberi komentar. Hal itu tampak di salah satu grup para guru di Facebook. "

Saya juga seorang guru.. miris liatnya... kalo saya di posisi bapak guru, ngak akan saya biarkan siswa saya berbuat demikian, penjara-penjara deh, daripada dibiarkan semakin kurang ajar, jadi contoh untuk yg lain.

Jadi guru jaman sekarang memang susah, dikit-dikit ham, tapi kalo niat kita untuk membantu anak bangsa biar lebih baik lagi, insya allah dimudahkan jalannya.. karena sekarang attitude first...," tulis Zainita Zakiah, salah seorang guru SMK di Makassar saat mengomentari foto tersebut di grup 'Kami Guru'.

Akibat kejadian ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Ismunandar, meminta para guru untuk tegas dalam mendidik anak siswanya. Sebab, sikap disiplin siswa kepada guru perlu ditekankan agar kejadian serupa tak terjadi lagi.(okezone)

Rabu, 12 Oktober 2016

Rumah Sekretaris Umum Golkar di Papua Dibom


MANIS77 - Paket berisi bom meledak di kediaman Pelaksana Tugas Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Martinus Werimon, dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIT, Kamis, 13 Oktober 2016.

Bom yang diduga berisi paku itu merusak mobil, dan membuat pagar rumah Martinus di Komplek BTN Skyline Kotaraja, Papua, kini bolong-bolong. Kapolresta Jayapura, AKBP Tober Sirait membenarkan adanya bom meledak di kediaman pengurus Golkar itu.

"Bom meledak di rumah Sekum Golkar Papua, memecahkan kaca mobil korban, serta pagar rumahnya bolong," ujar Kapolresta di kantornya, Kamis, 13 Oktober 2016. Berdasarkan pengakuan Martinus, ledakan ini terjadi tak lama setelah dia sampai rumah.


Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan adanya suara ledakan. Setelah dicek keluar, ternyata mobil dan pagarnya sudah rusak. Mengetahui kediamannya dibom, korban langsung melaporkan kejadian itu ke kantor polisi terdekat. "Sudah dibuatkan laporan polisi," ucapnya.

Kepolisian pun langsung menerjunkan Tim  Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, untuk amankan barang bukti, mengolah tempat kejadian perkara, dan memasang garis polisi demi mencegah masyarakat memasuki lokasi. Sementara Martinus saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, mengatakan tak mengerti alasan bom itu dikirimkan ke rumahnya.

"Saya belum tahu apa tujuanya pelaku mengirim bom ke rumah," ujarnya singkat. Dia juga tak mau berspekulasi dengan menyebut bom ini terkait dengan pelaksanaan Pilkada atau masalah pribadi. Dia pun menyerahkan masalah ini untuk diungkap Kepolisian.(viva)

Selasa, 11 Oktober 2016

Petani Tomat di Sukabumi Gagal Panen, Kerugian Mencapai Ratusan Juta


MANIS77 -  Para petani tomat di sentra pertanian Lembah Halimun, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, gagal panen karena tanamannya diserang penyakit busuk atau Phytophthora. "Sudah sebulan terakhir ini, tanaman tomat kami tidak bisa berkembang.

Bahkan saat akan panen, ternyata tanaman kami sudah busuk," kata petani di sentra pertanian Lembah Halimun, Kecamatan Sukabumi, Ajun Arasyid di Sukabumi, Selasa (11/10/2016). Menurutnya, penyakit Phytophthora ini cepat menyebar, bahkan lahan pertanian tomat yang dikelolanya bersama rekannya tersebut dengan mudah terserang penyakit.

Penyebaran penyakit busuk disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi dalam satu bulan terakhir ini. Cuaca yang lembab, sehingga penyakit ini mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman lain.

Kerugian akibat gagal panen, petani harus merugi hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, di saat harga tomat di pasaran tengah bagus, mereka tidak bisa menikmatinya karena musibah tersebut.

"Saat ini harga tomat bisa mencapai Rp8 ribu/kg, padahal jika panen raya hanya Rp1.000/kg sehingga di tengah meningkatnya permintaan dan tingginya harga tomat di tingkat petani, kami tidak bisa menikmatinya," tambah Ajun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengklaim, pihaknya akan berupaya melakukan pencegahan agar tidak terjadi gagal panen, salah satunya menyebar petugas penyuluh pertanian.

"Kami akan melakukan peninjauan jika ada laporan gagal panen, untuk ditanggulangi. Apalagi pemerintah pusat tengah meluncurkan progam asuransi pertanian," katanya.(okezone)

Minggu, 09 Oktober 2016

Setelah Membayar Mahar, Pengikut Dimas Kanjeng Dapat Jam Rolex dan Batu Mulia


MANIS77 - Korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi‎ di Bondowoso mengaku mendapatkan sejumlah barang berharga setelah membayar mahar, seperti jam tangan Rolex dan sejumlah batu mulia. Meski telah ditahan dan menjadi tersangka, pengikut Dimas Kanjeng ini masih percaya akan kesaktian guru mereka.

Bondowoso merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah korban terbanyak dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi‎. Tercatat, ratusan orang dari berbagai usia dan profesi telah menjadi pengikut padepokan di Desa Wangkal, Probolinggo.

Salah satu korban yaitu Mahmud, warga Kelurahan Nangkaan, Kota Bondowoso mengaku, dirinya telah membayar mahar sebanyak Rp5 juta. Dari mahar tersebut, dirinya mendapatkan dua buah jam tangan Rolex dan beberapa batu mulia. "Batu mulia pemberian Dimas Kanjeng digunakan setiap hari oleh Mahmud," katanya, kepada wartawan, Jumat (7/10/2016).

Sebagai bukti dirinya pengikut setia, bahkan meski telah ditahan dan dijadikan tersangka penipuan oleh Direskrimum Polda Jatim, pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini masih percaya akan kesaktian gurunya. Menurut Mahmud, dirinya juga sempat ikut piket jaga di rumah almarhum Ismail Hidayah di Panarukan, Situbondo.

Hal itu dilakukan karena perintah langsung dari pemimpin padepokan Dimas Kanjeng, yaitu Taat Pribadi. Meski jumlah korban mencapai ratusan, hingga saat ini belum ada satu pun korban yang melapor ke Polres Bondowoso terkait kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.(sindo)


Buron Tiga Minggu, Pemerkosa Mahasiswi Diringkus
Tak Mungkin Reza Tidak Tahu Apa yang Dipakai
Pastor Pemerkosa Diminta Bayar Dua Peti Bir

Sabtu, 08 Oktober 2016

Sidak ke Samsat Ganjar Pranowo Temukan Pungli


MANIS77 - Dugaan praktik pungutan liar (pungli) masih terjadi di Kantor Samsat Kota Magelang, Rabu (5/10/2016). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan inspeksi mendadak menemukan oknum petugas yang meminta uang sebesar Rp50.000.

Orang nomor satu di Jajaran Pemprov Jateng tersebut sebelum memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Magelang dan berdialog dengan Rachmawati, peraih medali emas dalam cabang arung jeram di PON XIX Jabar, melakukan sidak di Samsat Kota Magelang.

Dalam sidak tersebut, Ganjar kali pertama menyapa beberapa orang yang sedang antre di loket pendaftaran untuk mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor. Saat menemui wajib pajak itu, Ganjar bertemu dengan Sugiarto, warga Kota Magelang yang mengaku dimintai uang sebesar Rp50.000 untuk cek fisik pengurusan pajak sepeda motor.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, cek fisik kendaraan tidak dipungut biaya. Mendengar penuturan tersebut, Ganjar mengajak Sugiarto untuk menunjukkan oknum petugas yang melakukan pungli tersebut.

Seketika itu, uang yang sebelumnya diminta terus dikembalikan kepada yang bersangkutan. Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Kota Magelang Bangun Tintriyanto mengatakan, petugas yang kedapatan menarik uang adalah oknum petugas dari kepolisian.

Untuk itu, pihaknya setelah sidak akan melakukan koordinasi dengan kepolisian agar ke depannya tidak terjadi kasus serupa. Sementara itu, Ganjar mengaku, sudah beberapa kali mendapatkan keluhan dari masyarakat tentang praktik pungli yang terjadi di sejumlah kantor Samsat. Karena itu, laporan tersebut perlu mendapatkan perhatian.

"Kekecewaan saya sudah lama karena saya banyak menerima laporan pungli. Pungli tersebut terjadi sejak dulu, tidak hanya sekarang," kata Ganjar. Pihaknya mengaku sudah berbicara dengan Kapolda Jateng untuk menghilangkan praktik pungli tersebut.

Bahkan, Ganjar mempunyai cara untuk menghilangkan dengan membuat aturan baru yang mengatur soal pungli. "Saya punya satu cara, bagaimana cara melegalkan pungli tersebut. Pungli dijadikan semacam biro hukum, ya sejenis biro jasa. Tarifnya kita tentukan maka dibuat Perda," kata dia.(sindo)


Pemuda ini Bunuh Orangtuanya dan 17 Orang Tetangganya
Bodyguard Kim Kardashian Diduga Terlibat Perampokan 
Sopir Taksi Selamatkan Kakek dari Penipuan Rp2,5 M

Rabu, 05 Oktober 2016

Pemprov Jabar Siapkan Rp 10 Miliar untuk Tangani Bencana Garut & Sumedang


MANIS77 - Pemprov Jawa Barat mengalokasikan Rp10 miliar untuk membantu penanganan usai bencana banjir bandang di Kabupaten Garut dan longsor di Kabupaten Sumedang. Dari Rp10 miliar itu, sebanyak Rp6,5 miliar dialokasikan untuk Garut dan Rp3,5 miliar untuk Sumedang.

"Yang Rp10 miliar itu dana cepat (untuk penanganan yang memerlukan dana secepatnya)," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), di Gedung Sate, Bandung, Rabu (5/10/2016). Dikucurkannya dana tersebut adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang masuk kategori mendesak dalam penanganan di lokasi.

Sehingga hal-hal mendasar dan penting diharapkan bisa segera terpenuhi. Salah satunya adalah untuk pembelian peralatan kesehatan di RSUD dr Slamet, Garut. Sebab banyak peralatan di sana yang rusak dan perlu segera diganti agar pelayanan kesehatan bisa berjalan maksimal.

Di luar dana yang ada saat ini, ke depannya Pemprov Jawa Barat juga berencana menambah anggaran. Salah satunya adalah untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk kemungkinan relokasi.

Saat ini, di Garut dan Sumedang, pendataan terhadap dampak kerusakan akibat banjir bandang dan longsor sedang dilakukan. Data itu akan dijadikan dasar untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. "Saat ini sedang tahap pendataan, inventarisasi mana-mana saja yang masuk program rehabilitasi dan rekonstruksi," ungkap Aher.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Jawa Barat, Haryadi Wargadibrata, mengatakan bahwa timnya sudah ada di Garut dan Sumedang untuk menginventarisir kerusakan akibat bencana.

Ia berharap proses pendataan selesai secepatnya. Sehingga data itu akan segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait. "Saya minta data-datanya harus sudah selesai minggu depan," tandas Haryadi.(okezone)


Duel Lawan Begal, 3 Polisi Luka Alami Parah
Pernikahan Asty Ananta Tidak Dihadiri Keluarganya
Disalip Antrian, Pria ini Dapat Lotre Rp 13,2 Miliar

Senin, 03 Oktober 2016

Proyek Lippo Plaza yang Diduga Tak Berizin Distop Mahasiswa


MANIS77 -  Aktivis Mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Lubuklinggau nyaris bentrok dengan pihak Lippo Plaza saat menggelar demontrasi mendesak penyetopan pembangunan proyek tersebut karena diduga tak mengantongi Izin lengkap.

Demo awalnya berjalan baik pihak pendemo menyampaikan tuntutan terhadap Linggau Lippo Plaza dan pihak Lippo pun menanggapi tuntutan tersebut dengan memberikan penjelasan. Namun mahasiswa tetap ngotot ingin melihat fisik perizinan yang perusahaan miliki, tapi tidak ditunjukan.

Mahasiswa yang tidak puas dengan jawaban pihak Lippo kembali mengangkat toa dengan berdiri diatas motor yang diparkirkan didepan pintu masuk Lippo menuntut pembangunan dihentikan sementara, bahkan mengancam akan menyegel bangunan.

Rombongan mahasiswa  mencoba menutup gerbang Lippo yang terbuat dari seng namun dihalangi petugas,dan sejumlah pekerja Lippo satu persatu turun ke lokasi demo kemudian terjadi perang mulut. Beruntung bentrok ini dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang berjaga ketat dikiri kanan bangunan bahkan didalam bangunan Lippo.

Ketua Cabang GMNI Lubuklinggau, Angga Juliansyah Nasution menyampaikan maklumat terhadap pembangunan Lippo yaitu mempertanyakan pengelolaan air bawah tanah, dan efek pembangunan yang menggenangi badan jalan.

Kemudian, mendesak pihak perusahaan Lippo untuk secepatnya membuat izin karena memakan badan jalan (DMJ),mahasiswa juga mempertanyakan hasil perekrutan karyawan yang dilakukan beberapa waktu lalu yang terkesan tititpan dan formalitas belaka.

"Kami minta pembangunan ini disetop sementara selama 3 bulan sebelum permasalahan ini diselesaikan, kalau tidak disetop kami akan datang dengan massa yang lebih banyak," desak Angga.(sindo)

Minggu, 02 Oktober 2016

Gunung Api Ende Bergemuruh, Warga Ende di Himbau Tidak Mendekati Gunung


MANIS77 - Aktivitas gunung api Iya di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan status dari normal ke waspada. Gemuruh serta asap putih menipis kini muncul di gunung yang hanya memiliki ketinggian 637 meter dari permukaan laut tersebut.

Menurut Kepala Pos Pemantau Gunung Api Iya, Petrus Tifa, selama beberapa hari terakhir gunung Iya Ende mengalami aktivitas kegempaan cukup signifikan. Tercatat sejak Jumat, 29 September 2016, setidaknya tercatat delapan kali gempa tektonik lokal dan 17 kali gempa vulkanik dangkal.

"Jumlah gempa ini terus mengalami peningkatan. Karena itu status gunung api ini menjadi waspada," kata Petrus, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Saat ini, kepulan asap putih terlihat mengepul di puncak gunung api Iya Ende. Ketinggian kepulan mencapai lebih dari 10 meter. "Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak gunung," kata Petrus.(viva)


Minta Selingkuhannya Hamili Putri Kandungnya
Terkait Jolie-Pitt, Selena Gomez Direhabilitasi
Balita Selandia Baru Jadi Miliarder Termuda