Selasa, 31 Mei 2016

Tidak Memenuhi Standar Keselamatan, 27 Kapal Wisata Disita Pemkot Pariaman


MANIS77 - Dianggap tidak memenuhi standar keselamatan berlayar serta tak mengantongi izin, sebanyak 27 kapal wisata disita Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Kepala Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pariaman, Yota Balad mengatakan, ke-27 kapal wisata tersebut tidak diizinkan membawa penumpang sebelum memenuhi kelengkapan dan syarat.

Kami mengambil langkah tegas dalam hal ini, tidak ada keringanan jika menyangkut keselamatan," kata dia. Yota Balad mengatakan, ke-27 kapal wisata tersebut memiliki berbagai kekurangan seperti, jumlah pelampung minimal, perpanjangan izin berlayar yang sudah mati dan kelengkapan dokumen lainnya. Yota Balad menambahkan, pihaknya akan membantu para pengusaha kapal dalam mengurus dokumen yang masih kurang sehingga kembali bisa membawa penumpang.

"Kami akan coba mempermudah para pengusaha kapal sekaligus bagaimana upaya memajukan sektor pariwisata bahari," ujarnya. Ia berharap, seluruh pihak termasuk pemilik kapal, dapat memahami langkah dan tindakan yang dilakukan tersebut demi menjaga serta mengutamakan keselamatan pengunjung.(Riau Mandiri.co)

Kedua Orangtua Dihajar
Justin Biebir & Nicola Peltz
Pesawat di Jalan Raya




Senin, 30 Mei 2016

Dua Sungai di Bengkulu Meluap, Warga Mengungsi di Jalanan


MANIS77 - Sebanyak 197 rumah di delapan desa di Kabupaten Seluma, Bengkulu, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Tungkai dan Sungai Lindur yang diguyur hujan sejak Minggu, 29 Mei 2016. Meluapnya dua sungai ini hingga ketinggian sekitar 1 meter merendam rumah warga dan memutuskan akses jalan lintas timur Bengkulu-Lampung.

Akibatnya, antrean panjang kendaraan dari dua arah mencapai sekitar 3 kilometer. “Masyarakat telah kita evakuasi, sementara ini mereka mengungsi di jalan sebagai tempat evakuasi sementara,” kata Edwar, Manajer Pusat Pengendali Operasi (Pusdaops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, saat dihubungi, Senin, 30 Mei 2016.

Ketinggian air pun, menurut Edwar, bervariasi, dari 20 sentimeter hingga 1 meter lebih. Sementara ini air mulai menyusut seiring berhentinya hujan. Desa yang terendam banjir antara lain Ngalam dengan 12 rumah terendam, Simpang Tiga Ngalam dengan 42 rumah terendam, dan Padang Pelasan dengan 20 rumah terendam. Banjir juga merendam permukiman warga di Desa Gunung Agung sebanyak 25 rumah,

Desa Sakaian sebanyak delapan rumah, Desa Lunjuk sebanyak 30 rumah, dan Desa Talang Tinggi sebanyak 35 rumah. Sedangkan di Desa Pagar Agung sebanyak 25 rumah terendam dan Desa Lawang Agung sebanyak 30 rumah. “Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, TNI, dan PMI Kabupaten Seluma masih di lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu evakuasi masyarakat korban banjir,” ujarnya.(Tempo)

Wartawan Ditemukan Tewas
Skandal Cinta Segitiga
Istri Boleh Dipukul






Minggu, 29 Mei 2016

Bupati Sidoarjo Meminta Warga Melupakan Tragedi Lumpur Lapindo


MANIS77 - Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta warga korban lumpur Lapindo melupakan tragedi semburan lumpur panas yang telah menenggelamkan kampung mereka satu dekade silam itu. Dia mengimbau warga agar kembali bekerja dan memulai hidup baru. "Karena ini sudah 10 tahun semburan lumpur Lapindo, bagi warga yang ganti ruginya sudah dibayar, tidak terus menuntut.

Mari kita bekerja secara profesional," kata Saiful setelah berpartisipasi dalam drama kolosal di Alun-alun Sidoarjo, Sabtu malam, 28 Mei 2016. Saiful mempersilakan warga dan pengusaha korban lumpur yang belum mendapatkan ganti rugi menuntut haknya. Hanya, bupati yang menjabat untuk kedua kalinya ini berpesan agar warga menuntut di jalur yang benar. "Kalau tidak bisa secara kekeluargaan, bisa diselesaikan lewat jalur hukum.".

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, kata dia, siap memediasi warga dan pengusaha korban lumpur Lapindo dengan pihak PT Minarak Lapindo Jaya, selaku juru bayar Lapindo Brantas Inc, untuk menemukan penyelesaian ganti rugi. "Saya yakin ada penyelesaian," kata dia. Menurut Saiful, ganti rugi korban lumpur Lapindo yang belum dibayar bukan karena kesalahan Minarak. "Itu bukan karena kesalahan Minarak, tapi berkas warga belum komplet.

" Dia mencontohkan, ada sebagian berkas warga yang tidak sesuai dengan kenyataan, misalnya tanah basah diubah menjadi tanah kering. Selain itu, kata dia, berkas ahli waris dan berkas warga dengan yang dimiliki Lapindo tidak cocok. "Jadi, semua masalah ini harus diselesaikan. Kalau tidak bisa cara damai, ya secara hukum."

Ia juga meminta pengusaha korban lumpur Lapindo yang belum terbayar juga menempuh upaya tersebut. "Kami berharap mudah-mudahan 10 tahun lumpur Lapindo ini tidak menambah orang menjadi resah. Tapi sebaliknya, menambah orang senang.

Supaya Sidoarjo tidak terkena bencana terus, tapi membawa berkah," ujarnya. Jumlah warga yang belum terbayar, berdasarkan data Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), ada 84 berkas plus 21 berkas belum terbayar sama sekali di luar 3.331 berkas yang ditanggung pemerintah. Adapun jumlah pengusaha yang belum lunas terbayar ada sekitar 31 pengusaha.(Tempo)


Memakai Kaos Palu & Arit
Kendall Suka Mencuri Baju
Pejambret Dihajar & Ditelanjangi





Jumat, 27 Mei 2016

27 Orang Korban Penyeludupan Diamankan di Bandar Ngurah Rai


MANIS77 - Puluhan warga dari Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diamankan aparat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Mereka diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang.

Ketua Paguyuban masyarakat Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora) di Bali, Joseph Yulius Diaz alias Yusdi, mengungkapkan mereka berhasil diamankan saat tengah transit di Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

"Ada 27 orang sudah transit dengan pesawat Lion Air JT 037. Saat ini mereka tengah digiring ke Polsek KP3 Bandara untuk diproses lebih lanjut," kata Yusdi yang mengadvokasi para korban di Bandara Ngurah Rai, Jumat 27 Mei 2016.

Yusdi menduga mereka hendak diberangkatkan ke luar negeri dengan dokumen palsu oleh perusahaan yang memberangkatkan mereka. "Mereka diduga dibuatkan dokumen palsu. Kuat dugaan mereka adalah tenaga kerja ilegal yang akan diberangkatkan ke luar negeri.

Modus tanpa identitas seperti ini sering dilakukan para mafia human trafficking," katanya. Saat ini, 27 orang tersebut tengah diamankan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Istri Bupati Sumba dan sejumlah pejabat lainnya sudah ada di sini," kata Yusdi.(Viva)

Pasar Malam, Pusat Perjudian
Amber Heard Gugat Johnny Depp
Kembalikan Barang Curian





Selasa, 24 Mei 2016

Susah Mendapatkan Gas Elpiji, Para Ibu Rumah Tangga Tidak Masak


MANIS77 - Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sudah beberapa hari terakhir kelimpungan ketika hendak memasak. Kondisi itu menyusul susahnya mendapatkan gas elpiji berukuran tiga kilogram atau si melon. Akibatnya, sebagian dari mereka terpaksa berhenti memasak dan membeli makanan sudah jadi.

Di beberapa penjual tingkat eceran di Kecamatan Cicurug, sudah kehabisan si melon. Dari pengakuan mereka, minimnya pasokan si melon sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Akibatnya, mereka tak bisa memenuhi banyaknya permintaan para konsumen ketika hendak membeli barang yang tampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok tersebut. “Kalau kondisi normal, pasokan dari pangkalan biasanya mencapai 50 tabung.

Tapi sudah dua mingguan paling warung saya dipasok setengahnya. Sekarang ini, begitu ada kiriman gas elpiji langsung ludes terjual. Harga di sini pertabungnya Rp20 ribu. Karena sekarang terbatas, banyak warga yang tidak kebagian gas elpiji ini,” terang Suryadi, 40, salah seorang pengecer di Kampung Cimalati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Eva, 27, ibu rumahtangga,  asal Desa Pasawahan mengaku sudah seminggu terakhir tidak bisa memasak karena ketiadaan si melon di warung-warung di kampungnya. Selama itu pula, dia terpaksa membeli makanan jadi untuk masakan sehari-hari. “Kalau pun ada, harga pertabung gas tiga kilogram berkisar Rp21 ribu-Rp22 ribu.

Padahal, sebelumnya hanya Rp20 ribu. Ya terpaksa deh engga bisa masak kalau tabung gas kosong mah,” keluhnya. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa kecamatan lainnya, seperti di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Sejauh ini belum diketahui penyebab langkanya si melon tersebut.(Poskota)

Togel Online Dibekuk
Jennifer Lawrence Ditahan
Dokter Tanpa Kaki






Senin, 23 Mei 2016

Polres Kendal Selidiki Perusakan Masjid Al Kautsar Milik Jamaah Ahmadiyah


MANIS77 - Aparat Polres Kendal masih menyelidiki kasus perusakan Masjid Al Kautsar milik jamaah Ahmadiyah di Desa Purworejo, Kecamatan Ringinarum, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (22/5/2016) malam. Kepala Polres Kendal Ajun Komisaris Besar Polisi Maulana Hamdan meminta kepada masyarakat supaya menjaga kondusivitas.

"Serahkan persoalan itu kepada kami dan jangan melakukan perbuatan yang bisa merugikan kita semua," kata Maulana, Senin (23/5/2016). Polisi sudah melakukan rapat koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompindo), tokoh agama dari Nahdlatul dan Muhammadiyah serta Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Dari hasil rapat itu, diputuskan bahwa pembangunan Masjid Al Kautsar dihentikan.

"Keputusan akan kami terapkan di lapangan," ujarnya. Menurut Maulana, kejadian serupa pernah terjadi pada 2004, 2006, dan 2011. Setelah itu, pimpinan jamaah Ahmadiyah setempat membuat perjanjian dengan warga untuk tidak melanjutkan pembangunan masjid. "Tapi entah apa, kok ada kelanjutan pembangunan lagi," kata dia. Sekretaris FKUB Kendal Yusuf Darmawan meminta agar pembangunan Masjid Al Kautsar dihentikan.

Hal ini untuk kenyamanan dan keamanan umum. "Warga hanya tidak ingin ada pembangunan masjid milik Ahmadiyah. Kalau anggotanya, tidak dimasalahkan," katanya. Masjid berupa bangunan setengah jadi itu berada di Desa Purworejo. Menurut salah satu warga, Yatin, kemarin bangunan itu dipasangi rangka baja. Pada malam harinya, rangka dan tembok dihancurkan oleh ratusan warga.(Kompas)

Ditangkap Saat Bugil
Drummer Megadeth Meninggal
Sopir Bus Punya Lamborghini






Sabtu, 21 Mei 2016

Letusan Gunung Sinabung Menewaskan Tiga Orang


MANIS77 - Tiga orang tewas dan empat kritis akibat terkena awan panas Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang meletus pada Sabtu (21/5), pukul 16.48 WIB. "Luncuran awan panas Gunung Sinabung kembali menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroholewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Data sementara BPBD Kabupaten Karo, tujuh orang terkena awan panas, tiga meninggal dunia dan empat luka-luka dalam kondisi kritis. Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi korban ke rumah sakit. Beberapa rumah di sekitar gunung terbakar akibat terlanda awan panas. Pencarian korban lain, kata dia, akan dilanjutkan Minggu (22/5) pagi dengan memperhatikan kondisi aktivitas erupsi Gunung Sinabung.

Korban adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya. Desa Gamber, lanjut dia, berada dalam radius empat kilometer dari puncak kawah Gunung Sinabung. Seharusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas.

Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri. Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah. Namun, ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat, kata Sutopo.

Sutopo mengatakan Kepala BNPB Willem Rampangilei memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera ke Karo guna mendampingi BPBD Kabupaten Karo dalam penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung. "Dandim Karo sebagai Komandan Tanggap Darurat agar mengoordinir pencarian dan penyelamatan korban. Lebih memperketat penjagaan dan patroli sehingga zona merah benar-benar tidak ada aktivitas masyarakat di dalamnya," kata dia.

Aktivitas Gunung Sinabung, kata Sutopo, masih tinggi. Pada Sabtu, terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14.28 WIB, 15.08 WIB, 16.39 WIB dan 16.48 WIB. Awan panas guguran mencapai 4,5 kilometer yang menjangkau Sungai Lao Borus ke arah barat. Tinggi kolom abu vulkanik, kata dia, mencapai tiga ribu meter dan status gunung adalah awas.

Potensi letusan masih tetap tinggi dan dapat terjadi kapan saja. Masyarakat juga dievakuasi ke lokasi yang aman. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. "Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Untuk masyarakat di sekitar gunung dalam berbagai jarak juga tidak diperbolehkan mendekat seperti tujuh kilometer untuk sektor selatan-tenggara, enam kilometer untuk sektor tenggara-timur serta empat kilometer untuk sektor utara-timur laut," katanya.(berita satu)

Wanita Curi Belasan Pakaian
Daniel Craig Menolak Tawaran
Menemani Pembantunya Pulang




Kamis, 19 Mei 2016

Kepolisian Samarinda Memburu Wanita Pamer Foto Syur di Medsos


MANIS77 - Foto seorang wanita muda mengumbar bagian dadanya di jejaring sosial membikin heboh warga Samarinda, Kalimantan Timur. Kepolisian langsung turun tangan, menyelidiki identitasnya.

Dia diduga adalah seorang mahasiswi di salah satu kampus swasta di Samarinda. Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Setyobudi Dwiputro, memerintahkan anak buahnya menangkap perempuan muda berhijab, berperilaku tak patut itu. "Masih kita selidik, belum ketangkap.

Foto-foto yang sudah beredar itu, jadi petunjuk ya. Itu diduga mahasiswi salah satu fakultas di Untag (Universitas 17 Agustus 1945) Samarinda," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, kepada merdeka.com, Kamis (19/5).

Sudarsono mengatakan, polisi membidik wanita dan juga pihak diduga menyebarkan foto dengan pasal pornografi, dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Ya, tentang aksi pornografi dan ITE ya. Mengarahnya ke situ.

Kalau sudah kita ungkap, kita akan sampaikan nanti," ujar Sudarsono. Foto perempuan berhijab tetapi membuka baju pada bagian dada, berlatar belakang salah satu arena di GOR Madya Sempaja Samarinda, Jalan KH Wahid Hasyim, beredar dalam sepekan terakhir.

Foto dari jejaring sosial Instagram itu diunggah ulang di jejaring sosial Facebook. Dengan cepat, foto-foto wanita muda itu juga menyebar ke pesan instan WhatsApp dan BlackBerry Messenger. Sebagian besar menyayangkan beredarnya foto itu, dan meminta kepolisian mencari pelaku.(Merdeka)

Pembunuh Eno Terpisah
Vanessa Hudgens Didenda
Kontes Porno Idol







Selasa, 17 Mei 2016

Rumah Bung Karno Dijual Rp5 Miliar, Pemkot Surabaya Gagal Membelinya


MANIS77 - Masyarakat Surabaya mendesak agar Pemerintah Kota Surabaya segera menyelamatkan semua bangunan cagar budaya di Kota Pahlawan menyusul dibongkarnya rumah radio Bung Tomo di Jalan Mawar nomor 10-12, Surabaya, Jawa Timur. Menanggapi ini, Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, menegasknya, pemkot bukannya tidak berupaya.

Dia mengklaim sudah berusaha menyelamatkan bangunan cagar budaya di Surabaya. Contohnya, rumah tempat kelahiran Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang ada di Kampung Pandean, Surabaya. Namun, terdapat beberapa kendala yang membuat hal itu sulit dilakukan. “Misalnya, harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Pemilik rumah Bung Karno itu jual mahal.

Dia nawarkan rumahnya Rp5 miliar, padahal harga pasaran hanya Rp750-800 juta,” kata Whisnu di Surabaya, Selasa 17 Mei 2016. Whisnu menganggap harga tersebut tidak masuk akal. Padahal, Pemkot Surabaya sudah berkeinginan membeli rumah itu, dan menyiapkan anggaran. “Tapi kalau anggarannya terlalu besar, kita mau tekan dari mana?

Nanti malah dikira korupsi,” ujar Whisnu. Menurut Whisnu, rencana awalnya, rumah itu mau dijadikan sebagai Museum Bung Karno. Terlebih, baru-baru ini Whisnu juga baru saja bertemu dengan pemilik Museum Jadul di Blitar, yang juga menyimpan berbagai barang peninggalan Bung Karno. “Dia mau memberikan benda-benda itu asalkan rumah Kelahiran Bung Karno juga dibuka untuk umum,” ungkapnya.(Viva)

Polisi Pukuli Pengendara
Cewek Bond Menyukai Indonesia
Belanjakan Uang Puluhan Miliar










Senin, 16 Mei 2016

Stikes Flora Meliburkan Perkuliahan Selama Tiga Hari


MANIS77 - Kabar bencana banjir bandang dı lokasi wısata Air Terjun DuaWarna mengakıbatkan Sekolah Tınggı Ilmu Kesehatan (Stıkes) Flora melıburkan perkulıahan tıga harı. Sıtuası ıtu terhıtung sejak Senın (16/5) hıngga Rabu (18/5) mendatang. "Segala bentuk perkuliahan kami hentikan akibat peristiwa ini," ucap Dosen Kebidanan, Kharsi, di Kampus Stikes Flora Jalan Rajawali. 

Namun katanya, bagi mahasiswa yang sedang berdinas di rumah sakit atau klinik tidak memperoleh libur. Profesi sebagai tenaga bidan dan perawat tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Soal informasi terkini, dia menyatakan sudah dua korban bencana yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Tapi, belum bisa dipastikan identitasnya. Apakah itu mahasiswa Stikes Flora atau bukan. 

Menurutnya, pihak yayasan yang berangkat menuju lokasi terdiri Ketua Stikes Flora, dr Fithria Aldy, Pembantu Ketua I, Heni Triana, Ketua Program Studi (Kaprodi) Kebidanan, Nopita Yanti, Kaprodi Keperawatan, Suherni, Kabag Keuangan, Sahlan Batubara dan pegawai yang juga merupakan Ayah mahasiswa Zulhamdi, Amsar Batubara.(analisa)







Sabtu, 14 Mei 2016

Seorang Ibu Tega Melempar Bayinya dari Atap Mall


MANIS77 - Fitroha, seorang ibu tega melemparkan anaknya sendiri dari atap gedung Mal Bekasi Junction di Jalan Ir H Juanda, Bekasi, Sabtu 14/5/2016) sekira pukul 09.15 WIB.

Kasubag Polrestro Bekasi, Iptu Puji membenarkan adanya peristiwa tersebut, dan hingga saat ini pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

"Telah terjadi pembuangan bayi dengan cara dilempar dari atap gedung dan percobaan bunuh diri," kata Puji melalui pesan yang diterima wartawan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengetahui pemicu sang ibu yang melemparkan anaknya yang bernama Anindita Aprilia. "Masih didalami," tutupnya.(Okezone)

Gudang Oplos Elpiji
Pacari Janda Kembang
Wanita Melakukan Aksi Konyol



Jumat, 13 Mei 2016

Dua Pabrik Minuman Keras Oplosan Digerebek Kepolisian Pekan Baru


MANIS77 - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menggerebek dua pabrik rumahan minuman keras oplosan di kota itu. Polisi menyita 110 botol minuman keras oplosan berbagai merek dari dua tersangka. Kedua tersangka itu adalah Zultopik, 38 tahun, warga Jambi, yang mengontrak rumah di Jalan Arjuna, Sukajadi, Pekanbaru, dan Kweksin alias Ayang, 45 tahun, warga Jalan Beringin, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

“Keduanya ditangkap di rumah masing-masing yang dijadikan industri rumah tangga minuman keras oplosan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Jumat, 13 Mei 2016. Dari kedua rumah itu, polisi menyita 30 kardus minuman keras jenis Mansion, 40 kardus wiski, dan 40 kardus anggur merah. Polisi turut membawa berbagai bahan dan perlengkapan pengoplos minuman keras.

"Ada sebuah mobil merek APV dan ribuan botol plastik lengkap dengan tutupnya.". Penggerebekan dilakukan setelah ada informasi dari masyarakat yang merasakan gerak-gerik mencurigakan dari pemilik rumah. Polisi segera menyelidiki dua tempat itu. Sekitar pukul 17.00, Kamis, 12 Mei 2016, polisi mengikuti sebuah mobil Grand Max yang dikemudikan tersangka keluar dari rumahnya di Jalan Arjuna menuju Jalan Arengka ll menuju loket bus lintas Sumatera, PM TOH, untuk mengirimkan minuman keras oplosan sebanyak dua kardus.

"Polisi langsung menangkap, disaksikan petugas loket." Setelah diselidiki, tersangka Zultopik mengaku tempat pengoplos minuman keras berada di Jalan Angsa, Perumahan Beringin, Tampan, Pekanbaru. Di sana, polisi menemukan ribuan botol plastik untuk kemasan minuman keras beserta puluhan botol minuman keras siap edar. Saat itu, polisi turut menangkap tersangka Kweksin alias Ayang. Keduanya kini masih diperiksa di Mapolresta Pekanbaru untuk pengembangan lebih lanjut.(Tempo)

ABG Diperkosa di Kuburan
Terlihat Mesra & Ciuman
Ubur-Ubur Palsu




Rabu, 11 Mei 2016

Bayi Cantik Ditemukan di Teras Warga


MANIS77 - Sesosok bayi mungil nan cantik ditemukan di teras rumah Sulastri warga Jalan Kayu Awet Perumahan Perawat, Kelurahan Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning Palembang ini, Selasa (10/5/2016). Penemuan bayi itu pun sontak menggegerkan warga perumahan yang terletak persis di belakang gedung Instalasi Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang ini.

Saat ditemui dikediamannya, Sulastri mengaku penemuan itu berawal saat dirinya terjaga dari tidurnya lantaran dikagetkan dengan suara tangisan bayi. "Saya dengar suara tangisan tepat di depan rumah. Saya tidak mengira, karena awalnya tangisan bayi itu terdengar kecil, tapi lama-lama tangisannya semakin keras.

Saat saya buka pintu, rupanya sudah ada bayi di depan rumah," ungkap Sulastri. Menurutnya, saat ditemukan, bayi yang diperkirakan berusia 40 hari tersebut diselimuti dengan kain berwarna merah dan dipakaikan bedong. Bahkan diatas tubuh bayi cantik tersebut ditemukan sepucuk surat berisikan pesan dari orangtua sang bayi yang meminta untuk menitipkan anaknya dan tidak boleh diberikan kepada orang lain.

Di surat tersebut juga telah tertulis nama Nisa Nurfaiza, sebagai nama sang bayi. "Ada surat juga saat ditemukan. Dalam surat itu kami diminta untuk merawat bayi ini, disitu juga tertulis nama bayi ini," terangnya. Sulastri mengatakan, akan merawat sendiri bayi tersebut. Sebab, dirinya menganggap jika penemuan bayi tersebut adalah suatu berkah. Terlebih, salah seorang anak Sulastri yang sudah menikah selama enam tahun belum dikaruniai momongan.

"Keluarga saya yang berada di Sungai Lilin sangat senang ketika mendapat kabar tersebut. Akan saya rawat dan saya jadikan cucu saya. Saya teringat anak saya yang hingga kini belum dikaruniai anak. Saya berharap bayi ini akan membawa berkah untuk keluarga kami," ujarnya seraya menitikkan air mata bahagia.

Mengenai penemuan itu, Sulastri mengatakan jika dirinya beserta keluarga sudah melaporkannya ke polisi. "Sudah kami laporkan penemuan bayi ini," tuturnya. Terpisah, Kapolsek Kemuning AKP Hikmat Solihin ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan penemuan bayi perempuan tersebut. "Sudah diterima laporannya. Akan kita telusuri keberadaan orang tua kandung bayi tersebut. Bayi tersebut dirawat oleh pelapor," katanya.(Sindo)

Putri Menghabisi Ayahnya
Jupiter Ditangkap Petugas
Segelas Kopi & Kurma






Senin, 09 Mei 2016

Ratusan Nelayan Cianjur Berimigrasi ke Pantai Jawa Tengah


MANIS77 - Ratusan nelayan asal Pantai selatan Cianjur, Jabar, terpaksa berimigrasi ke Pantai Jawa Tengah lantaran musim paceklik melanda di wilayah itu. Bahkan para nelayan membawa perahunya menggunakan truk untuk menyambung hidup di wilayah lain. "Sudah hampir tiga bulan kami tidak melaut, karena hasil tangkapan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Hasil tangkapan hanya cukup untuk membayar sewa perahu dan penganti BBM yang kami dapat dengan cara menghutang," keluh Sarif seorang nelayan, Senin (9/5). Minimnya penghasilan sejak beberapa bulan terakhir, membuat 700 nelayan yang biasa melaut di pantai selatan Cianjur, kini terpaksa harus memilih untuk pindah sementara ke wilayah pantai selatan, Jawa Tengah.

Yang dianggap masih memiliki tangkapan cukup untuk menutupi hutang selama tidak melaut. Sarif mengungkapkan, upaya yang dilakukan para nelayan dengan berimigrasi ke wilayah lain, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan sebagian besar untuk membayar hutang yang selama ini mereka pinjam dari tengkulak atau tetangga.

"Harapan kami dapat penghasilan lebih di wilayah lain. Kalau sudah musim ikan kami akan kembali pulang kampung," ucapnya. Selama ini, nelayan di wilayah itu minim fasilitas dan bantuan dari pemerintah, seperti program pelatihan, koperasi dan kemudahan untuk mendapatkan BBM menjadi kendala nelayan untuk maju dan lebih sejahtera. Selama puluhan tahun mereka berharap memiliki keahlian dan koperasi untuk memudahkan nelayan ketika musim paceklik.

"Di wilayah lain yang kami tahu pemerintah daerah memberikan sejumlah program termasuk program pelatihan keahlian diluar melaut dan membuat jaring. Sehingga ketika musim paceklik tiba nelayan dapat mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," paparnya. Sarif dan ratusan nelayan hendak berangkat hari ini ke wilayah Jateng, berharap mimpi mereka untuk mendapatkan keahlian dan koperasi dapat diwujudkan oleh pemerintah daerah Cianjur.

Sehingga ketika musim paceklik tiba, mereka dapat meminjam ke koperasi atau bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. "Kalau yang tidak melaut tapi punya sawah garapan, memilih bertahan. Kalau kami yang tidak memiliki keahlian lain selain melaut, memilih untuk mencari hidup di wilayah lain," tutupnya.(antara)

Kekasih Bawa Shabu
Penggemarnya di Thailand
Bocah Ditembak ISIS






Minggu, 08 Mei 2016

Empat Anak Tewas Keracunan Ikan Buntal di Lumajang


MANIS77 - Empat anak di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, meninggal setelah memakan ikan buntal. Ikan itu mereka tangkap di Pantai Licin, Desa Lebak, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Indrayudi, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Haryoto, mengatakan ikan buntal memang memiliki kandungan racun yang sangat kuat.

Sebab, ikan ini memang berbeda dengan ikan-ikan pada umumnya. "Bila ikan lain membuang bakteri atau racun dari dalam tubuhnya, ikan buntal menyimpan bakteri di limpa, tempat telur, dan empedu," ucapnya. Menurut Indrayudi, tetrodotoxin dalam ikan buntal yang antidotum saat ini belum ada. "Belum ada penangkal atau penawarnya," ujar Indrayudi.

Karena itu, paramedis di RSUD dr Haryoto kaget ketika mengetahui empat bocah yang dibawa ke rumah sakit tersebut telah mengkonsumsi ikan buntal. "Racun dalam ikan buntal sangat kuat, sianida kalah, bisa 20 kali sianida," tutur Indrayudi. Orang yang terkontaminasi racun ikan buntal akan muntah, mencret, serta mengalami disfungsi otot napas.

"Ini berpengaruh pada organ pernapasan yang terganggu. Artinya, ada gagal napas dan gagal jantung karena, selain menyerang otot pernapasan, otot jantung terserang," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh orang keracunan ikan buntal. Mereka adalah Choirul Zikin, 13 tahun, Dani Sukmana (11), Edi Eka Pratama (16), Angga Anggita Pratama (17), Suprianto (17), Choirul Huda (17), dan Wakhid (47).

Empat di antaranya meninggal, yakni Choirul Zikin, Dani Sukmana, Edi Eka Pratama, dan Choirul Huda. Kejadian ini bermula ketika enam anak berusia belasan tahun ini pergi memancing untuk mengisi waktu libur di Pantai Licin, Jumat pagi, 6 Mei 2016. Mereka mendapati ikan buntal sekitar 8 kilogram.

 Ikan itu dibawa pulang. Mereka tidak tahu ikan tersebut beracun. Sesampainya di rumah, ikan tersebut dimasak untuk dimakan bersama-sama. Sore harinya, mereka muntah-muntah, dan satu di antaranya meninggal. Sabtu pagi, 7 Mei 2016, dilaporkan dua anak lagi menyusul, dan korban bertambah satu anak pada Sabtu siang.(Tempo)







Kamis, 05 Mei 2016

Regenerasi Teroris di Tiga Daerah Jawa Timur Perlu Diwaspadai


MANIS77 - Pengamat terorisme, Ali Fauzi Manzi, menilai potensi gerakan radikal di Jawa Timur masih mengkhawatirkan. Ia menyebut, tiga daerah yang masih didiami aktivis radikal ekstrem dan melakukan kegiatan radikalnya, termasuk di Kota Surabaya. "Kalau berbicara potensi radikalisme berarti berbicara regenerasi. Karena mereka akan mati jika sudah tidak ada lagi generasi," kata Ali Fauzi.

Mantan instruktur bom Jamaah Islamiyah (JI) Wakalah Jawa Timur itu menerangkan, kegiatan regenerasi oleh kelompok radikal di provinsi tersebut hingga kini masih berjalan. "Malang, Lamongan, Surabaya, cukup potensi (adanya gerakan radikal)," tandas Ali Fauzi. Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Soubar Isman, menjelaskan telah melakukan survey di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur terkait potensi suburnya radikalisme.

Survey dilakukan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Survey dilakukan, di antaranya, di Sidoarjo, Gresik, Sumenep, Pasuruan, Malang Kota dan Kabupaten Lamongan, Tuban, Blitar, Tulungagung, dan Banyuwangi. Hasilnya, ada delapan daerah di Jawa Timur berpotensi disusupi gerakan radikal dan teroris. "Kami punya data daerah-daerah di Jatim yang berpotensi tumbuhnya radikalisme. Tapi maaf kami tidak bisa membuka karena survey yang kami lakukan bersifat pencegahan terorisme.

Jadi sifatnya rahasia," kata Soubar di acara pelatihan pedoman peliputan terorisme di Hotel Utami di Sidoarjo, Rabu, 4 Mei 2016. Beberapa kali Densus 88 Mabes Polri melakukan penggerebekan terduga teroris di Jatim beberapa bulan lalu. Terakhir penggerebekan dilakukan di Mojokerto dan Driyorejo, Gresik, pada Desember 2015 lalu. Tiga terduga teroris diamankan di Mojokerto, sementara satu orang diamankan di Gresik.(Viva)

Dimutilasi Bapak Kandungnya
Janet Jackson Hamil
Bayi Dengan 31 Jari




Rabu, 04 Mei 2016

Diduga Pelat Nomor Palsu, Ferrari 599 GTB Fiorano Dihentikan Polisi


MANIS77 - Warga yang melintas di  Jalan Gajah Mada Denpasar, Kamis (28/4) lalu sekitar pukul 07.42 waktu Indonesia tengah (WITA) dikejutkan oleh deru mobil Ferrari 599 GTB Fiorano warna merah. Polisi bahkan sampai merasa perlu menghentikan mobil mewah bernomor polisi B 7 ENN itu. Begitu Ferrari itu berhenti, pegemudinya pun turun. Yang turun ternyata  adalah seorang wanita dengan pakaian menantang.

Wanita pengemudi itu  berkaos merah seperti Ferrari yang ditungganginya. Sedangkan bawahannya adalah celana jeans supermini. Celana yang sudah ekstra-pendek itu masih sedikit tertarik ke atas pula. Polisi pun langsung menanyakan melihat surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Petugas menganggap ada yang janggal pada pelat nomor Ferrari itu. Yakni B 7 ENN yang di bagian paling kanan pelat nomor itu ada seperti huruf I.

Dengan komposisi sedemikian rupa, pelat Ferrari itu jika dibaca jadi “JENNI”. Pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah pelat nomor Ferrari itu terdapat tanda khusus (security mark) berupa lambang Polisi Lalu Lintas. Sedangkan pada sisi sebelah kanan dan kiri ada tanda khusus cetakan “KORLANTAS POLRI” (Korps Lalu Lintas Kepolisian RI). Namun, polisi meyakini pelat nomor itu sengaja dimodifikasi.

Sang penunggang Ferrari, JT memodifikasi pelat mobil mewahnya lantaran demi bergaya. Yakni agar sesuai atau matching dengan kondisi mobil yang wah itu. Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Nuryana mengatakan, ada larangan tentang modifikasi pelat nomor kendaraan. Larangannya tertuang pada Pasal 280 UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

Ia menegaskan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dipasangi tanda nomor kendaraan bermotor (TNBK) yang ditetapkan Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka terancam dipidana dengan dua bulan kurungan. “Atau denda paling banyak Rp 500 ribu,” ucapnya.

Nuryana menambahkan, berdasarkan Pasal 39 ayat (5) Perkapolri Nomor 5 Tahun 2012 maka TNKB yang tidak dikeluarkan oleh Korlantas Polri dinyatakan tidak sah dan tidak berlaku.   “Dengan demikian, pelat nomor kendaraan yang jika dipalsukan (tidak dikeluarkan oleh Korlantas Polri, red) berarti  tidak sah dan tidak berlaku,” terangnya.(Bali Express News)

Pemerkosa Gadis Dibawah Umur
Prince Tinggalkan Warisan
Balita Mencari Ibu Kandung







Senin, 02 Mei 2016

Sebuah Perahu Yang Mengangkut Lima Pemancing Tenggelam di Waduk Jatibarang


MANIS77 - Sebuah perahu yang mengangkut lima pemancing tenggelam di Waduk Jatibarang, Kota Semarang. Perahu diduga overload dan bocor. Insiden terjadi Senin malam 5 April kemarin sekira pukul 20.00 WIB. Satu pemancing di antaranya; Tukijan (35) warga RT03/RW02, Dukuh Siwarak, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, tenggelam dan belum ditemukan.

Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Maulana Affandi, mengatakan berdasar informasi lurah setempat, para korban pergi memancing selepas Magrib. "Saat memancing, tiba-tiba bagian belakang perahu bocor. Air mulai masuk ke perahu yang panjangnya 2,5 meter," ungkapnya, Selasa (3/5/2016).

Mengetahui hal itu, para pemancing menceburkan diri. Tujuannya untuk berenang ke tepi, karena jaraknya hanya sekira 30 meter. Namun, Tukijan ternyata tidak bisa berenang. "Sempat memegang Angga (30) teman mancingnya. Tapi terlepas," lanjutnya. Korbanpun tenggelam di waduk berkedalaman sekira 15 meter ini.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor SAR Semarang, Tri Joko Priyono, menyebut satu tim langsung dikerahkan ke lokasi tak lama setelah menerima informasi. Dia mengatakan, pada Senin malam bersama tim SAR gabungan hanya melakukan observasi saja, sebab kondisi sudah gelap. "Bila sudah memungkinkan, kami akan terjunkan tim untuk penyelaman di sekitar lokasi tenggelamnya korban," tandasnya.(Sindo)

Dalam Buruan Polisi
Alicia Mengantikan Angelina Jolie
Terkena Penyakit Langka